Selasa, 16 Oktober 2012

KEDATUAN SELAPARANG


KERAJAAN SELAPARANG
A.BERDIRINYA SELAPARANG DAN MUMBUL
Ketika Majapahit mengirimkan ekspedisi penaklukan ke pulau Bali tahun 1343M, ekspedisi tersebut diteruskan ke pulauLombok di bawah pimpinan Empu Nala. Tujuannya adalah untuk menaklukkan daerah. Selaparang. Setelah ditaklukkan oleh Empu Nala, Gadjah Mada sendiri akhirnya datang ke Selaparang. Daerahini kemudian dikenal dengan nama Selapawis. Sela berarti batu danPawis berarti ditaklukan. Jadi Selapawis berarti daerah (berbatu?)yang ditaklukan. Kedatangan mahapatih Majapahit ini dapatdibuktikan dengan adanya beberapa prasasti. Salah satunya ditulisdalam sebuah memoar yang disebut Bencangah Pinan.Menjelang runtuhnya Majapahit, bermunculan kerajaan-kerajaan kecil di pulau Lombok, seperti kerajaan Selaparang,kerajaan Lombok, Langko, Pejanggik, Parwa, Sokong dan Bayan dan beberapa desa kecil lainnya: Pujut, Tempit, Kedaro, Batu Dendeng,Kuripan, Kentawang. Meskipun kerajaan Selaparang merupakankerajaan yang berdiri sendiri akan tetapi masih bernaung di bawahkerajaan Majapahit. Empu Nala sendiri kemudian memilikiketuranan-keturunan yang banyak memegang tampuk pimpinansebagai raja di pulau Lombok.Sejak kehancuran Selaparang Hindu di pulau Lombok,muncul kerajaan-kerajaan yang lebih kecil, diantaranya kerajaanMumbul yang berpusat di Labuhan Lombok. Rajanya DemungMumbul atau Batara Mumbul atau Prabu Turunan. Prabu Turunanadalah adik dari Pangeran Kaesari, konon ia merupakan keturunandari Tunggul Ametung, raja Kediri yang terbunuh oleh Ken Arok  pada tahun 1220 M (dua tahun setelah peristiwa itu Ken Arok mengangkat dirinya menjadi raja Singasari di dekat Malang, JawaTimur). Demung Mumbul diperkirakan datang ke Lombok padaakhir abad ke XIII M atau awal abad ke XIV M sewaktu di Jawaterjadi pergolakan di kerajaan Majapahit. Demung Mumbul 36 mendirikan kota di teluk Labuan Lombok bersama para pengiringnyadan dimakamkan di sebuah bukit (sekarang Gunung Kayangan).Dengan demikian silsilah raja di Labuhan Lombok dapatdigambarkan sebagai berikut:Kaesari Prabu Tunggul Ametung Demung MwubulPrabu IndrajayaRaden Mas Panji AnomRaden Mas Panji Tilar Negara Raden Mas PanjiSetelah mangkatnya Demung Mumbul maka naiklah puteranya yang bernama Pangeran Indrajaya (versi lain menyebutkannama raja di Labuan Lombok Prabu Rangkesari). Di kerajaanLombok terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh Demung Brang bantuh karena menuntut balas aws kematian adiknya PatihSandubaya, akan tetapi pemberontakan tersebut dapat aipatahkan.Pada saat pemcrintahan Sunan Dalem tahun 1505-1545 M, kerajaanMumbul (Labuan Lombok) dipindahkan ke Selaparang atas nasehatPatih Banda 'fuda dan Patih Singa Yuda.Pemindahan pusat kerajaan ke Selaparang tersebut lebihdidasarkan atas alasan keamanan. Daerah Selaparang terletak didataran yang tinggi sehingga memudahkan untuk mengamati kapalyang datang dari sebelah utara maupun sebelah barat, baik itu kapal para pedagang maupi:n kapal musuh yang akan menyerang keSelaparang sehingga memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggidari serangan musuh.Setelah Prabu Indrajaya meninggal posisinya diganti oleh puteranya yang bernama Raden Mas Panji Anom. Beliau juga dikenal dengan nama Prabu Anom. Di masa inilah awal masuknya Islam di pulau Lombok. Prabu Anom mempunyai anak bernama Raden Mas Panji. Raden Mas Panji Tilar Negara diseberangkan ke Alas-Sumbawa. Dari sumber Makassar (Kronik Goa dan Tallo)menyebutkan bahwa seorang anak laki-laki raja Selaparang "Mas Pamayan" menjadi Raja di Sumbawa yang dilantik pada tangga130 November 1648M.  persekutuan hukum masyarakat yang tertinggi di Lombok telah adasejak tahun 1543M.Sebagai kerajaan yang kuat, Selaparang juga melakukanhubungan dengan kerajaan-kerajaan lain di luar pulau Lombok seperti dengan beberapa kerajaan di Kalimantan. Dalam HikayatBanjarmasin disebutkan bahwa seorang bangsawan Banjar bernamaRaden Subangsa pergi ke Selaparang mengawini seorang putri raja.Dari perkawinan tersebut lahir Raden Mataram. Setelah istrinyameninggal, Raden Subangsa kawin lagi dengan Putri Selaparang diSumbawa dan melahirkan Raden Banten.Selanjutnya tahun 1618M kerajaan Goa menaklukkankerajaan-kerajaan di Sumbawa Barat yang kemudian dipersatukandengan kerajaan Selaparang. Sejak keberhasilan Goa merebut Lombok dari Bali pada tahun 1640 M, maka proses Islamisasi pun berjalan semakin mantap. Dalam usaha mengembangkan pengaruhnya di Lombok, masing-masing kerajaan meningkatkanhubungan melalui perkawinan antara kedua belah pihak (kerajaanSelaparang dan kerajaan Gowa). Hal ini dapat diketahui dari nama-nama gelar seperti Pemban Selaparang, Pemban Pejanggik, PembanParwa. Sedangkan kerajaan kecil lainnya yang bersifat otonom,rajanya disebut Datu seperti Datu Bayan, Langko, Sokong, Kuripan,Pujut dan lain-lainnya.

ANCAMAN DARI KERAJAAN GELGEL DAN KARANGASEM
Setelah masuknya agama Islam, kerajaan Selaparang mengalami kemajuan yang cukup pesat. Hal ini rupanya menjadihambatan bagi ekspansi sosial-ekonomi kerajaan Gelgel di Bali. Padatahun 1520 M, Gelgel mencoba melakukan penyerangan tetapi tidak  berhasil. Kemudian pada tahun 1530 M, Gelgel melakukan usahasecara damai dengan mengirimkan utusan yang dipimpin olehDanhyiang Nirartha sambil memasukkan paham baru berupasinkretisme Hindu-Islam. Walaupun tidak begitu lama mengajarkansinkretisme ini, ajarannya telah dapat mempengaruhi beberapa  pemimpin di Lombok yang belum lama masuk Islam. KeberhasilanSelaparang menghambat laju masuknya kerajaan Gelgel salahsatunya juga karena mendapatkan perlindungan dari kerajaan Gowadi Makassar.Ditandatanganinya Perjanjian Bongaya di Klungkung Balitahun 1667 M menyebabkan pulau Lombok dan Sumbawadinyatakan lepas dari pengaruh Goa dan Tallo. Makakerajaan¬kerajaan di Bali pun kembali mencurahkan perhatiannya ke pulau Lombok dengan mengirim ekspedisi tahun 1667 M dan 166M. Tetapi kedua invasi tersebut dapat dipukul mundur olehSelaparang dengan bantuan dari prajurit Sumbawa.Kekalahan yang dialami oleh Gelgel tidak membuatnya berputus asa. Pada tahun 1690 M, Gelgel membuat pangkalan militer di Pagutan dan Pagesangan yang dikoordinasi oleh kerajaanKarangasem. Strateginya yaitu dengan mengirimkan utusan berupa pasukan pendahulu yang beragama Islam yang dipimpin oleh PatihArya Sudarsana (beragama Islam). Patih Arya Sudarsana berhasilmenyusup ke Selaparang sehingga terjadi konflik antar kedua-belah pihak. Dalam peperangan tersebut, pasukan Arya Sudarsana berhasildidesak sampai Suradadi, tepatnya di daerah Reban Talat, tetapi AryaSudarsana tidak berhasil ditangkap. Dalam peperangan inipunkerajaan Selaparang mendapatkan bantuan dari kerajaan Sumbawadibawah pimpinan Amasa Samawa (1723-1725 M). Sebagian Bekas prajurit Sumbawa itu kemudian menetap di Lombok dan menjadicikal-bakal atau nenek moyang dari penduduk desa Rempung,Jantuk, Siren Rumbuk, Kembang Kerang Daya, Koang Berora,Moyot dan yang lainnya. Para penduduk tersebut sebagian besar  berbahasa Taliwang hingga saat ini.

KERUNTUHAN SELAPARANG
Kekalahan Gowa oleh Belanda memaksa Gowamenandatangani "Perjanjian Bongaya" pada tanggal 18
November 1667 M. Sejurus kemudian VOC mengusir kekuasaan Goa dariLombok dan Sumbawa. Pada tahun 1673M Belanda memindahkan  pusat kerajaan dari pulau Lombok ke Sumbawa untuk memusatkankekuatan. Hal ini diketahui dari berita-berita tahun 167 3M dan 1680M tentang pertanggungjawaban raja Sumbawa atas daerah Lombok.Kemudian pada tahun 1674 M, Sumbawa mendandatangani perjanjian dengan VOC yang isinya bahwa Sumbawa harusmelepaskan Selaparang.Setelah Selaparang lepas dari kekuasaan Sumbawa, makaVOC menempatkan regent dan pengawas. KetidaksetujuanSelaparang terhadap VOC yang menempatkan regent dan pengawasini telah menyebabkan terjadinya pemberontakan Selaparang padatanggal 16 Maret 1675 M. Untuk memadamkan pemberontakantersebut, VOC di bawah Kapten Holsteiner menangkapi para pemimpin Selaparang. Mereka masing-masing adalah: Raden AbdiWirasentana, Raden Kawisangir Koesing, dan Arya Boesing. Merekadihukum denda dengan membayar 5.000 sampai 15.000 batang kayusepang dalam jangka waktu3 tahun.Sejak kedatangan VOC ke Lombok hingga tahun 1691 M,akhirnya kerajaan Selaparang mengalami kemunduran. KarangasemBali bersama Arya Banjar Getas berperang melawan raja-raja diLombok. Pada tahun 1740 M terjadi peperangan di Tanaq Beaq yangdimenangkan oleh pihak Karangasem. Sejak saat itu maka tamatlahriwayat kerajaan Selaparang.

1 komentar:

  1. Agar tulisan lebih valid perlu dibuktikan dengan rujukan yang dipakai, apakah dari babad Lombok atau sumber2 yg lain

    BalasHapus